Solusi ‘Karapan’ Yang Inovatif untuk Petani
Pada tahun 2014, Indonesia kekurangan 190 ribu ton daging sapi sehingga impor daging sapi mencapai hingga 40% kebutuhan daging sapi nasional. Permasalahan ini sebenarnya dapat diselesaikan dengan memperbaiki sektor produksi peternakan rakyat yang jumlahnya sebanyak 5.700.000 rumah tangga, namun sayangnya peternakan rakyat kita memiliki banyak permasalahan, seperti misalnya keterbatasan pengetahuan dalam mengelola peternakan dengan baik, keterbatasan akses pasar, serta modal.
Permasalahan tersebutlah yang coba dipecahkan oleh start-up ‘Karapan’, dengan menyediakan solusi end-to-end bagi peternak untuk mengelola peternakan dengan mudah, membuka akses pasar yang lebih besar, serta memberikan akses permodalan. Platform e-commerce peternakan modern berbasis web dan Android garapan Badrut Tamam Hikmawan Fauzi, Dadang Sasmita, Fajar Tawakal, Ricky Rachmatullah Elka, Mardiyani Dwi Rahayu, Ana Alimatus Zaqiyah, Aditya Ikhsan dari Surabaya ini menyediakan produk daging dan qurban dari peternak lokal berkualitas, dan terjamin kehalalannya.
Latar belakang salah satu founder Karapan, yaitu Badrut Tamam yang berasal dari Madura dan berpengalaman dalam studi kasus kebijakan peternakan bersama Kementrian membuat platform ini dirancang sesuai kebutuhan peternakan lokal untuk dapat menghasilkan komoditas berstandar tinggi. Selain memfasilitasi jual-beli daging sapi dan qurban, Karapan juga memberikan pendampingan bagi para peternak dan menjamin penjualan komoditas peternak ke pasar menengah ke atas.
Bagi generasi muda yang ingin turut memberikan dampak positif bagi masyarakat, tim Karapan berpesan agar kita tetap jadi diri sendiri. ‘Don’t try to be the others if you can be the best for yourself’.
Berkat inovasinya dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan solusi kepada masyarakat, Karapan berhasil menjadi salah satu pemenang kompetisi The NextDev 2017. Sebagai pemenang, mereka akan berangkat ke Silicon Valley bersama pemenang lainnya yaitu Cekmata, Squline, dan Marlin Booking. Selain management trip ke Silicon Valley, pemenang kompetisi The NextDev 2017 juga berhak mendapatkan hadiah utama berupa Market Access, Marketing, Mentoring, Money, Monetizing dan Match Expert.
Karapan juga berhak mengikuti ‘The NextDev Academy’ di tahun 2018, yang merupakan program lanjutan bagi para finalis The NextDev, yang ditujukan untuk meningkatkan skalabilitas social technopreneurs melalui pengembangan diri dan peningkatan kemampuan di bidang research and customer development, design sprint, branding, product development, serta business model and bootstrapping.