Solusi Sanitasi dan Air Bersih dari ‘SIAB’ untuk Indonesia
Sekitar dua per tiga berat tubuh manusia terdiri dari air, sehingga air bersih sangat diperlukan untuk metabolisme tubuh manusia dalam menjalani kehidupan yang sehat dan berkualitas. Namun sampai sekarang sekitar 72 juta orang Indonesia masih belum memiliki akses air minum yang layak.
Hal itu juga yang menjadi perhatian Ratih Rachmatika, Sifa’us Wulaning Arsri, dan Latif Nur Fauzi dari Solo. Apalagi di tempat mereka tinggal, kualitas air menurun seiring sering terjadinya banjir di sungai Bengawan Solo sehingga masyarakat di sana sulit memperoleh air bersih mengingat PDAM setempat mengambil instalasi air dari sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut.
Tergerak untuk memecahkan masalah air bersih di Solo, Ratih, Sifa’us dan Latih Nur kemudian mengembangkan alat dan aplikasi digital berbasis internet of things (IoT) yang bisa digunakan untuk monitor dan distribusi air bersih bernama SIAB (Siaga Air Bersih). Aplikasi IoT yang menggunakan sistem big data ini memiliki fitur recycle air secara digital melalui ponsel cerdas serta bisa memantau kualitas air dari faktor pH, kekeruhan, dan suhu secara real-time dan online.
Tidak hanya untuk penggunaan di Solo, tim SIAB berharap mereka dapat mendistribusikan perangkat SIAB ke daerah lain yang mengalami krisis air bersih, sehingga bisa meningkatkan sanitasi sekaligus tingkat kesehatan masyarakat luas. Salah satu usaha yang mereka lakukan adalah dengan mengembangkan kemasan sensor yang lebih ringkas agar dapat lebih mudah digunakan.
SIAB merupakan salah satu peserta The NextDev 2017 yang terpilih sebagai TOP 20 karena dinilai memiliki aplikasi digital dengan kemampuan untuk memberikan solusi dan memberikan peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, agrikultur, dan transportasi. Melalui The NextDev, mereka mengajak generasi muda untuk dapat memanfaatkan teknologi yang dapat memberikan dampak sosial kepada masyarakat.