Jadikan Bisnis Online Anda Lebih Efisien dengan ‘Botika’
Masyarakat Indonesia sudah sangat akrab dengan pemanfaatan teknologi internet. Hampir semua aktivitas sehari-hari seperti belanja kebutuhan rumah tangga, reservasi tiket dan hotel, mencari referensi tempat wisata, hingga mencari alat transportasi harian sekarang sudah bisa dilakukan secara online. Fenomena tersebut dimanfaatkan para pelaku bisnis online untuk menarik pelanggan melalui website dan aplikasi digital yang sederhana dan atraktif untuk memberikan pengalaman senyaman mungkin bagi pelanggan.
Salah satu fitur yang tersedia pada situs-situs online terutama laman jual-beli adalah fitur percakapan ataw chat. Fitur ini memungkinkan para pelanggan untuk langsung mengobrol dengan layanan pelanggan atau customer service (CS). Namun untuk dapat melayani pelanggan dengan CS, perusahaan perlu menyediakan tambahan tenaga kerja yang berarti menuntut tambahan biaya.
Kondisi tersebutlah yang kemudian menginsipirasi Ditto Anindita, Galuh Koco Sadewo, Vita Subiyakti dan Prima Yoga Kharisma untuk mengembangkan Botika, sebuah artificial intelligence yang bisa memahami percakapan bahasa Indonesia. Sesuai namanya, Botika memberikan solusi yang menghubungkan pelaku bisnis dengan pelanggan dengan menggunakan chatbot.
Bot yang dikembangkan tim dari Yogyakarta ini pun bukan sekedar robot. Dengan didukung teknologi natural language processing (NLP), Botika bisa berinteraksi dengan bahasa percakapan sehari-hari sehingga pelanggan tidak merasa berbicara dengan robot. Tak hanya itu, biaya yang dikeluarkan pelaku bisnis akan jauh lebih murah dibandingkan dengan tenaga manusia dan bisa menghemat biaya operasional sebanyak 40% hingga 80%.
Namun, masalah pendanaan jadi salah satu tantangan utama bagi Botika untuk berkembang. Pada awal pendiriannya, tim Botika harus melakukan bottstrapping, yaitu bekerja dengan modal minim dan tanpa mendapat bayaran. Untuk mengatasi hal ini, mereka dengan giat melakukan pencarian investor dan melakukan sosialisi bisnis.
Selain itu, Ditto, Galuh, Vita dan Prima Yoga juga terus berusaha meningkatkan kompetensi mereka salah satunya dengan mengikuti kompetisi The NextDev 2017, dimana mereka ditantang untuk mengadu kualitas startup Botika dengan startup hebat lainnya dari seluruh Indonesia. Sebagai finalis The NextDev 2017, Botika juga berkesempatan mengikuti program lanjutan yaitu The NextDev Academy dimana mereka bisa meningkatkan skalabilitas social technopreneurs melalui pengembangan diri dan peningkatan kemampuan di bidang research and customer development, design sprint, branding, product development, serta business model and bootstrapping.