Article
close
02-Jun-2023

Kontrol Penuh Aset Likuid dengan INTANK dan Pengaruhnya Terhadap Perusahaan Agrikultur Penghasil CPO

Berdasarkan laporan Gabungan Pengusaha (Gapki), total konsumsi minyak sawit mentah (crude palm oil/Oil) Indonesia mencapai 20,97 ton pada tahun 2022. Jumlah tersebut naik 13,82% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 18,42 juta ton. Hal ini merupakan sebuah peningkatan sebesar 13% (yoy) dan tertinggi sejak tahun 2018. 

 

Ironisnya, tingginya konsumsi dan kontribusi produksi CPO pada PDB Indonesia yang mencapai 3,5% tidak diiringi oleh sistem produksi yang efektif dan efisien. Perusahaan-perusahaan penghasil CPO cenderung beroperasi secara konvensional, sementara berbagai tantangan seperti pengambilan data yang akurat dan kecepatan operasional sudah tidak dapat dihindari lagi. Operasional perusahaan agrikultur saat ini terhambat dengan tidak adanya visibilitas dan data real-time pada flow meter dan rendahnya akurasi karena pengukuran aset likuid secara manual dengan alat sounding pada stok CPO di tangki utama. 

 

Pemantauan stok di tangki dan pengukuran manual tersebut dilakukan dengan memanjat tangki setinggi 9-12 meter dan dilakukan dua kali dalam satu hari. Proses manual ini cenderung rentan terhadap kesalahan data. Ditambah hal lain seperti tidak adanya data real-time mengenai cairan CPO dari tangki utama ke truk distribusi yang dapat menyebabkan kerugian berupa kehilangan cairan CPO.

 

Berdasarkan tantangan-tantangan tersebut tentunya perlu menjadi evaluasi bagi perusahaan CPO untuk memulai inisiatif implementasi teknologi yang tepat. Dilihat dari besarnya potensi bisnis dan operasional, pasti ada solusi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Telkomsel meluncurkan – INTANK – sebuah Pemantauan aset ini memiliki potensi sekitar 450 tangki CPO dari total 1000 tangki dan bernilai sekitar 121 Bio IDR. 

 

Pada perusahaan CPO khususnya, penerapan INTANK dapat membantu perusahaan untuk memantau aset likuid dengan data real-time melalui web dashboard. Inisiasi INTANK disertai dengan proof of concept (POC) yang komprehensif dari sejak proses tim visit, survey, instalasi, hingga commercial deal. POC ini bertujuan untuk mengilustrasikan manfaat dan keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan. 

 

Secara mendetail INTANK memanfaatkan sensor level magnetostriktif yang fleksibel terpasang di setiap tangki CPO dan MCU (Master Control unit) yang berada di setiap lokasi perusahaan. Hasil pengolahan data dari sensor akan didistribusikan melalui platform IoT menuju web dashboard yang nantinya dapat diakses oleh pelanggan dan ditampilkan pada flow meter display & converter.

 

Gambar 1.1: Peran INTANK untuk Sistem Penyimpanan Tangki CPO dan Flow Monitoring 

 

Saat ini implementasi INTANK, khususnya pada sektor agrikultur menjadi sangat diperlukan, terlebih perusahaan tersebut menggunakan bahan bakar HSD di penyimpanan terminal dan juga truk-truk pencampur mereka. INTANK dapat memberikan keleluasaan pada perusahaan agrikultur untuk memiliki kontrol penuh pada aset likuid – baik untuk aset diam dan bergerak – seperti visibilitas 24/7, sistem automasi, dan beberapa kelebihan lainnya seperti berikut:

 

Gambar 1.2: Manfaat INTANK Pada Perusahaan Agrikultur

 

Pada akhirnya implementasi teknologi yang tepat ini dapat memberikan dampak pada penurunan biaya yang dikeluarkan perusahaan setiap tahunnya. Misalnya jika dilihat dari sisi operasional truk, solusi INTANK dapat menekan biaya sebesar 11.2%. Sedangkan dari sisi operasional tangki dapat diturunkan sebesar 18.2%. Maka untuk menjawab tantangan hari ini dan masa depan, pasti ada solusi dengan penggunaan INTANK di perusahaan agrikultur Anda.